Kota Kediri terlihat begitu megah, banyak gedung-gedung mencakar langit bermunculan, mulai dhoho plaza hingga hotel surya yang di kelilingi begitu banyak mini market-mini market yang tidak kalah gengsinya dengan sri ratu dan golden. Dari sisi kebudayaan dan pariwisatanya juga begitu mencuat, terutama seni kuda lumpingnya yang beberapa waktu lalu sempat di gelar 64 kelompok kuda lumping se kediri manggung bersama di sepanjang jalan dhoho dan pagi harinya di lapangan brawijaya yang di maksudkan untuk menembus label atau rekor MURI. Dan juga pada sisi olah raganya, PERSIK, juga mengalami kemajuan pesat meskipun akhir-akhir ini mengalami penurunan. Di samping PERSIK, PEMKOT juga memberikan atau membuat fasilitas Olah Raga, yang pastinya bukan untuk tukang becak, PKL, maupun pemulung, tetapi untuk para Birokrat dan kaum borjuis lainnya, yaitu pembangunan GOR yang pastinya juga akan merogoh anggaran APBD yang tidak sedikit.
Di balik kemegahan dan kemajuan beberapa sisi tersebut, ternyata masih banyak terjadi ketimpangan di sana sini. Baik dari sisi alokasi atau pembagian anggaran dalam RAPBD maupun dalam pelaksanaan lapangannya yang sangat carut marut. Kemiskinan, pelayanan kesehatan untuk masy-kin, pendidikan, dan pengangguran masih terlihat kurang di perhatikan dalam pembagian kenikmatan tersebut, bahkan di indikasikan lebih memprioritaskan pejabatnya dari pada rakyatnya.
Dari latar belakang inilah naskah pementasan ini kami buat,…, semoga ada manfaatnya.. amin.
Pemain :
Anak miskin sekolah 1 orang
Sarjana pengangguran 1 orang
Petani kere 1 orang
Orang miskin sakit 1 orang
Persik (anak emas) 1 orang
Pejabat DPRD 1 orang
OKP Pemkot 1 orang
Properti :
Anak miskin sekolah : seragam sekolah sd/smp/sma
Sarjana pengangguran : jas dan map
Petani kere : Caping, pakaian kombor hitam dan cangkul
Orang miskin sakit : perban atau kain putih untuk blebet
Persik (anak emas) : kaos persik
Pejabat DPRD : jas dan dasi
OKP Pemkot : jas dan dasi
Property umum :
- kertas manila untuk kokat setiap pemain (7) dan prosentase anggaran berbentuk lingkaran
- meja 1 dan kursi 3
- cat wajah, warna putih, hitam, dan merah
Segmentasi naskah :
Segment | Pemain | Adegan | Ekspresi |
I | Persik, OKP, DPRD masuk | berjalan memutar menuju meja kemudian rapat perencanaan RAPBD dengan membawa map masing-masing, di waktu rapat seakan berebutan jatah anggaran (nanti ada property kertas bundar berisi sekema prosentase RAPBD) | Senyum, berwibawa, meyakinkan. |
ket | Setelah beberapa waktu/menit rapat mulai pemain-pemain di bawah ini masuk satu persatu dan 3 elemen tetap melakukan rapat | ||
II | Petani kere datang | Memutar berjalan menuju pojok sisi kiri depan, kemudian adegan mencakul dan di akhiri dengan nyante meratap | Lelah, resah, melas |
| Orang Miskin sakit datang | Memutar berjalan agak pincang menuju pojok sisi kanan depan, kemudian adegan seakan tak di rawat. | Resah, melas, dan sakit (teriak teriak sakit) |
| Anak miskin sekolah | Berjalan memutar menuju sisi pojok kiri belakng sambil mengisak menangis serta adegan mau putus sekolah karena tidak mampu biaya | Resah, sedih, kecewa, berharap, (menangis dengan suara yang keras) |
| Sarjana pengangguran | Berjalan memutar menuju sisi pojok kanan belakang, sambil adegan resah mencari kerja dan akhirnya putus asa | Letih, lesu, kesal dan kecewa |
ket | Setelah pemain-pemain baru tersebut masuk semua, maka OKP,DPRD, Persik beradegan lagi | | |
III | OKP,DPRD, Persik & semua element | Bersama-sama Memutar menghampiri seluruh element dan memperlihatkan kertas bundar yang telah dibawanya dan ketika setelah element di beritahu ia beradegan sedih dan memelas. | Berwibawa, meyakinkan, dan murah senyum, senang & memelas, sedih, kecewa |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar